Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) yang berlangsung 19-20 Agustus di Hotel Sahid Makassar dianggap sebagai lahan positif penambah pendapatan asli daerah (PAD). Pada dua hari pelaksanaan, diprediksi minimal Rp6 miliar uang saudagar beredar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Muchlis Patahna pada FAJAR bahwa PSBM menjadi agenda untuk seluruh masyarakat Sulsel.
“Kegiatan ini tidak saja milik para saudagar dan pengusaha yang datang, tapi secara umum milik masyarakat Sulsel dan Makassar. Sebab terjadi interaksi dan konsumsi di dalamnya yang memberi manfaat bagi semua kalangan,” urainya kemarin.
Muchlis kemudian mencoba mengkalkulasi. Bahwasanya andaikata saja dalam PSBM kali ini hanya diikuti 600 peserta. Diasumsikan setiap orang membelanjakan uangnya minimal Rp10 juta.
“Maka bisa dibayangkan berapa uang yang beredar. Dari setiap transaksi konsumsi kan ada pajak, misalnya saja makan di restoran. Secara tidak langsung, mereka telah menyumbang untuk daerahnya. Ujung-ujungnya menjadi sumbangsih bagi penambahan PAD,” kata Muchlis.
Besarnya jumlah uang yang beredar selama PSBM juga diakui Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arief. Angka miliaran ia prediksi. Itu bukan sebagai gagah-gagahan, namun realitas dari kehadiran saudagar.
“Setiap peserta PSBM pasti rindu akan kampung halamannya. Mereka pulang dengan membawa buah tangan. Setiap transaksinya, itu sudah ikut membantu mendorong pertumbuhan sektor ekonomi,” lugasnya.
Oleh sebab itu, kata Zulkarnain pelaksanaan PSBM patut diapresiasi. Karena menghadirkan beragam manfaat. Tidak hanya sekadar ajang silaturahmi para pengusaha sukses asal Sulsel dari berbagai daerah. Baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Lebih dari itu, PSBM menjadi pendorong iklim usaha, investasi, dan juga pertumbuhan pembangunan di Sulsel,” urainya.
Foto Gurih Gadis ABG