Kurikulum Pendidikan Dinilai Salah Konsep


Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud RI, Profesor Syawal Gultom berharap ada perubahan besar pada kurikulum 2013 yang rencananya mulai diterapkan tahun ini. 

Pasalnya, dia menilai kurikulum yang dijalankan selama ini sudah terlampau keliru. Dia mencontohkan pola pembelajaran murud Sekolah Dasar (SD) yang dipaksakan dengan lebih banyak belajar teori dan keilmuan. Mata pelajaran yang disuguhkan disebutkan tidak seharusnya dipaksakan pada usia murid SD.

"Coba Anda lihat sekarang. Murid SD dipaksa belajar matematika, IPA, bahkan ilmu tentang pemerintahan dan konsep negara. Buat apa coba, mereka diajari itu. Sepertinya, siswa SD itu kalau lulus sudah bisa jadi anggota DPR," kritiknya pada Seminar Pendidikan Mengkritisi Kurikulum 2013 di Hotel Clarion, Sabtu, 24 Agustus.

Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya yang diajarkan pada SD itu lebih banyak pada penguasaan sikap dan perilaku. Membentuk attitude atau pemahaman tentang hidup dalam sebuah komunal. Belajar berbahasa dan berinteraksi.

Termasuk belajar menata dirinya, mengetahui mana yang tidak baik dan mana yang baik. Mana yang dibolehkan mana yang memalukan dilakukan. Belajar menghargai yang lebih tua dan mencintai yang lebih muda, serta menghargai orang tua dan gurunya.

"Kalau ditanya bagaimana menjaga kebersihan dia tahu dan bisa mempraktekkannya. Belajar mengatakan tidak baik melakukan kesalahan dan sebagainya. Intinya, bentuk karakter. Karena jika nanti besar barulah dibentuk karakternya, sudah sulit," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Dr Mahmuddin Yasin saat tampil sebagai keynote speeker hanya menguarai tentang keberhasilan pendidikan di luar negeri yang memberi pendekatan pada kemampuan personal anak didiknya. 

Dia mengatakan, yang perlu dibangun dalam institusi pendidikan adalah kemampuan persfektif simbiosis, inspiratif, dan kreatif. Tiga hal ini menurutnya, adalah modal untuk melahirkan pribadi yang unggul, kuat dan mampu berinovasi. 

"Saya bukan ingin mengkritisi secara substansi Kurikulum 2013 karena itu bukan bidang saya. Namun, saya melihat dari perubahan kurikulum sejak 1975, Indonesia masih gagal melahirkan generasi yang mampu tampil mandiri dan inovatif," ucapnya. 

Seminar Nasional Pendidikan ini dihadiri ratusan pendidik dan tokoh pendidikan di Sulsel. Kegiatan ini diinisiasi Ikatan Alumni Pascasarjana (IKACANA) Universitas Negeri Jakarta. Andi Nurpati selaku Wakil Ketua Umum IKACANA juga hadir dalam seminar ini.

Foto Gurih Gadis ABG