Seorang wanita asal Bali --sebut saja bernama Nyi-- yang mencari kerja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku telah menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking). Dia pun akhirnya melapor ke Polda NTT, Minggu (11/8) malam, setelah dipaksa harus melayani nafsu seks para pria hidung belang.
Sebelum, Nyi mengaku dibawa dari Bali dengan janji akan dipekerjakan sebagai purel (pemandu lagu atau pendamping), di sebuah tempat hiburan malam (karaoke) di Kota Kupang. Namun menurutnya, setelah tiba di tempat kerja, nyatanya bukan sekadar menjadi purel, ia malah dipaksa melayani hubungan seks dengan para pria hidung belang yang mengunjungi tempat itu.
Nyi pun mengaku tidak senang, hingga lantas memutuskan untuk lari dari tempat penampungannya, di sebuah hotel melati di bilangan Oesapa, Kota Kupang. Ia lantas segera menuju Polda NTT untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Dikatakan Nyi, dirinya melaporkan kasus itu karena pekerjaan yang dijanjikan tidak sesuai dengan perjanjian atau iming-iming sebelumnya. Ia sendiri mengaku mau bekerja sebagai wanita penghibur namun sebatas dipekerjakan di tempat karoke sebagai pendamping, tidak sebagai pekerja seks komersial (PSK).
"Jikalau dijelaskan sebelumnya, saya tidak mungkin menerima tawaran itu. Namun saya kemudian mengetahui (jika) pekerjaan (ini) untuk melayani hawa nafsu para pria hidung belang," kata Nyi.
Ditambahkan Nyi, saat memastikan tidak bisa bekerja seperti itu, dia pun meminta untuk segera dipulangkan. "(Tapi) Saya minta pulang, malah saya diminta uang pengganti kerugian perusahaan sebesar Rp2 juta," tuturnya pula, yang mengaku setelah itu memutuskan untuk kabur.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polda NTT sendiri disebutkan sudah menahan "mami" dari hotel melati tempat Nyi sebelumnya ditampung. Polisi pun terus menyelidiki kasus tersebut, sekaligus mengejar orang yang telah mengiming-imingi pekerjaan atau bertindak sebagai calo tenaga kerja tersebut.
Foto Gurih Gadis ABG
