Sebuah penelitian beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa unta merupakan penyebab virus korona atau Novel coronavirus atau hCoV-EMC (coronavirus-Erasmus Medical Center). Hingga kini belum ada bukti penularan virus ke manusia, namun jemaah haji diimbau hati-hati dengan unta.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof dr Tjandra Yoga Aditama di Kantor Kementerian Kesehatan RI usai Halal Bihalal, Senin (12/8/2013).
Virus korona diketahui bisa membuat penderitanya demam, batuk, masalah pernapasan, radang paru-paru, dan gagal ginjal yang berujung kematian bagi sejumlah warga Arab Saudi. Hal ini diteliti oleh ilmuwan di Eropa dan disebutkan bahwa di dalam tubuh unta ada antibodi virus korona.
"Memang ada penelitian yang menemukan adanya virus korona di unta tapi ini adalah suatu hal yang berbeda. karena penularan virus itu sendiri belum memiliki bukti yang nyata," kata Tjandra menjelaskan.
Meski begitu, Tjandra mengatakan bagi para calon jemaah haji untuk terus berhati-hati. Dan tetap mengikuti anjuran kesehatan yang semestinya.
Untuk mengantisipasi virus tersebut, Tjandra menilai ada beberapa langkah yang perlu dilakukan calon jemaah haji sebelum berangkat, seperti:
1. Jika calon jemaah memiliki penyakit kronis, maka ia disarankan untuk melakukan konsultasi ke petugas kesehatan. Karena dengan perkembangan virus saat ini, virus akan lebih cepat masuk ke orang-orang yang daya tahan tubuhnya tidak baik. Dan dengan memiliki penyakit kronis, berarti ia harus menyiapkan obat, terutama jika usianya sudah lanjut.
2. Menyiapkan fisik, kesehatan, olahraga dan makanan bergizi.
3. Cek terus perkembangan korona dari waktu ke waktu atau bisa ikuti perkembangannya di website atau tanyakan lebih lanjut pada petugas kesehatan dan ikuti petunjuk saat di asrama haji.
Foto Gurih Gadis ABG